Kalurahan Sumberwungu

Limapuluh Lima kalurahan di Kabupaten Gunungkidul turut berpartisipasi dalam acara Gelar Potensi Kalurahan Rintisan Kalurahan Budaya yang diselenggarakan di masing-masing kapanewon. Kegiatan ini menjadi ajang penting untuk memperkenalkan potensi kalurahan yang memiliki budaya lokal sebagai salah satu aset unggulan. Program ini digelari oleh Dinas Kebudayaan Kabupaten Gunungkidul dari tanggal 21 - 30 September 2024.

Kalurahan Sumberwungu sebagai salah satu peserta turut tampil dalam kegiatan ini yang dilaksanakan selama satu hari bertempat di Pelataran Budaya Cingkrang Tepus pada Minggu (29/9). Sebagai peserta, Kalurahan Sumberwungu mempromosikan potensi budaya yang ada. Melalui partisipasi dalam acara ini, Kalurahan Sumberwungu memiliki kesempatan untuk memamerkan hasil karya, produk, dan praktik budaya yang dapat mendukung kesejahteraan masyarakat kalurahan secara keseluruhan.

Lurah Sumberwungu dalam acara ini, menyampaikan harapannya, "Kami berharap melalui acara ini, kalurahan kami dapat dikenal lebih luas dan kami bisa mendapatkan dukungan lebih lanjut dalam melestarikan budaya lokal. Selain itu, potensi kalurahan kami di bidang kebudayaan bisa semakin berkembang, dan pada akhirnya meningkatkan taraf hidup masyarakat kami. Disini kami mendapatkan kesempatan untuk berdiskusi dan bertukar pengalaman dengan kalurahan lain, yang juga bersama-sama mengembangkan potensi budayanya. Hal ini tentunya memberikan inspirasi dan pengetahuan baru dalam upaya membangun kalurahan berbasis budaya".

Dengan adanya acara Gelar Potensi Kalurahan Rintisan Kalurahan Budaya, Kalurahan Sumberwungu berharap dapat terus berkembang dan berdaya saing dalam hal pelestarian budaya sekaligus pengembangan ekonomi lokal yang berkelanjutan. Potensi budaya kalurahan tidak hanya penting untuk menjaga warisan leluhur, tetapi juga sebagai modal penting untuk pembangunan ekonomi kreatif yang berbasis komunitas. Selain itu, ini merupakan langkah strategis untuk mendorong ekonomi kreatif berbasis potensi kalurahan yang memiliki kekayaan budaya, adat istiadat, serta kearifan lokal yang masih terjaga.