Kalurahan Sumberwungu

Pemerintah Kalurahan Sumberwungu, Kapanewon Tepus, Kabupaten Gunungkidul, menggelar Musyawarah Kalurahan (Muskal) tentang Ketahanan Pangan dan Pembahasan Indeks Desa, pada Rabu (21/5) di Balai Kalurahan Sumberwungu. Kegiatan ini merupakan tindaklanjuti arahan pemerintah pusat dalam penguatan ketahanan pangan dan pemutakhiran status Indeks Desa Tahun 2025. Hadir dalam kegiatan ini Panewu Tepus, Pendamping Desa, Pemerintah Kalurahan, Bamuskal dan berbagai unsur lembaga serta masyarakat.

Carik Sumberwungu menyampaikan bahwa musayawarah kalurahan ini sebagai wujud perencanaan partisipatif dalam pembangunan. Musyawarah ketahanan pangan menindaklanjuti amanat Peraturan Menteri Desa PDTT yang mengharuskan pemerintah kalurahan melaksanakan penyertaan modal dari anggaran ketahanan pangan tahun 2025. Penyertaan modal tersebut ditujukan ke BUMKal dengan jumlah sebesar 20% dari pagu Dana Desa Tahun 2025. Dalam musyawarah ini disepakati bahwa pemerintah kalurahan akan menganggarkan penyertaan modal ke BUMKal untuk program ketahanan pangan. Selain itu juga dibahas terkait jenis usaha ketahanan pangan yang nantinya akan dijalankan oleh unit BUMKal.

Musyawarah ini juga membahas pemutakhiran data untuk keperluan penghitungan Indeks Desa (ID), yang terdiri dari enam indikator utama. Setelah dilaksanakan pengisian instrumen indeks desa, selanjutnya diupload ke dashboard Indeks Desa dan kemudian akan didapatkan Total Score dan juga Indeks Desa. Untuk Kalurahan Sumberwungu di Tahun 2025 ini mendapat nilai total sejumah 523 dan Indeks Desa 82,36 sehingga Kalurahan Sumberwungu berstatus Kalurahan/Desa Mandiri.

Pendamping Desa Kapanewon Tepus, Yunus Wibowo, menjelaskan bahwa hasil pembaruan ID akan menentukan arah kebijakan pembangunan serta besar kecilnya dana dukungan yang bisa diterima kalurahan dari pemerintah pusat. “Semakin tinggi status desa, maka semakin luas kewenangan dalam mengelola pembangunan. Oleh karena itu, validasi data menjadi sangat penting,” ungkapnya.