Kalurahan Sumberwungu

Nuansa tradisi dan kearifan lokal kembali menggema di Kalurahan Sumberwungu, Kapanewon Tepus, Kabupaten Gunungkidul. Lima padukuhan di wilayah Sumberwungu —yakni Padukuhan Pakwungu, Padukuhan Klayu I, Padukuhan Klayu II, Padukuhan Gude I, dan Padukuhan Gude II— menggelar upacara adat Rasulan secara serentak sebagai bentuk syukur atas hasil panen serta memohon keberkahan bagi padukuhan. Kegiatan adat rasulan ini digelar pada Senin Pahing (9/6) bertempat di padukuhan masing-masing.

Rasulan, yang dikenal juga sebagai "bersih dusun", merupakan tradisi turun-temurun masyarakat Kalurahan Sumberwungu yang dilaksanakan setiap tahun seusai musim panen. Di Kalurahan Sumberwungu, perayaan ini tidak hanya menjadi momen ritual, tetapi juga ajang kebersamaan dan pelestarian budaya lokal. Masing-masing padukuhan mengemas acara dengan ciri khasnya. Kegiatan dimulai dengan kenduri bersama di Balai Padukuhan dan dilanjutkan dengan hiburan seperti pertunjukan wayang kulit, pentas jathilan, pentas tari tradisional, seni musik dan ada juga yang menggelar kegiatan olahraga.

Panewu Anom Tepus yang turut hadir dalam rangkaian acara di Padukuhan Pakwungu menyampaikan bahwa Rasulan merupakan warisan budaya yang harus dijaga, sekaligus momentum mempererat tali silaturahmi antarwarga. “Rasulan bukan hanya soal tradisi, tapi juga ungkapan rasa syukur dan semangat gotong royong. Kami bangga generasi muda juga terlibat aktif,” ujarnya.

Dengan semangat menjaga tradisi dan memperkuat identitas budaya, Rasulan di Kalurahan Sumberwungu menjadi bukti nyata bahwa kearifan lokal masih hidup dan relevan di tengah arus modernisasi.